DAERAHKOTA GORONTALO

Dinkes Provinsi Gorontalo Gelar Rakesda 2023

GORONTALO, Goinfo.id Dihadapan peserta Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa memaparkan hasil capaian program kesehatan di Provinsi Gorontalo.

Ada 2 (dua) indikator yang dipaparkan Kadinkes terkait pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo, yaitu Umur Harapan Hidup (UHH) dan Prevalensi Stunting.

Dalam paparannya, UHH di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan, dan pada tahun 2022 angkanya adalah 68,53. Kemudian, lanjut Anang adalah prevalensi stunting Provinsi Gorontalo yang mengalami penurunan.

“Meskipun di tahun kemarin mengalami penurunan sebanyak 5,2%. Akan tetapi capaian pada tahun 2022 berdasarkan SSGI yaitu sebesar 23,8% ini juga masih jauh dari harapan presiden pada tahun 2024 nanti yang mencapai 14%,” ungkap Anang.

Lebih lanjut Anang pun menegaskan, kalau melihat dua indikator kunci di atas maka yang harus dilakukan oleh Provinsi Gorontalo adalah upaya percepatan.

“Alhamdulillah Kementerian Kesehatan melalui transformasi kesehatan ada 6 transformasi yang telah disampaikan. Dari 6 pilar tersebut 2 diantaranya adalah transformasi layanan kesehatan primer dan kemudian rumah sakit dengan layanan prioritas,” terangnya.

Kemudian, di saat yang sama Kementerian PAN RB juga meluncurkan satu tools untuk mempercepat penanganan stunting yaitu reformasi birokrasi tematik stunting.

Menurutnya, transformasi layanan primer atau yang akan terjadi nanti di puskesmas ini adalah sebuah perubahan total yang terjadi dalam pelayanan di puskesmas.

Lanjutnya memaparkan, bahwa saat ini di 9 Kabupaten telah dilaksanakan pilot project dan di regional Sulawesi ini ada di Puskesmas Maros Baru di Kabupaten Maros.

“Kami telah meninjau ke sana dan alhamdulillah salah satu dokter di Puskesmas Maros Baru ini telah kita undang pada Rakerkesda ini untuk memberikan pengalaman gambaran kepada peserta, mereka telah melaksanakan implementasi selama 1 tahun dan perubahan penting yang terjadi pada layanan Puskesmas itu adalah kita nanti akan dilayani berdasarkan kelompok umur dalam seluruh siklus kehidupan,” papar mantan Kadinkes Luwuk tersebut.

Masih dengan paparannya, selanjutnya juga akan dilakukan skrining bukan hanya kepada yang berobat atau yang sakit tetapi bagi seluruh anggota keluarga. Anggota keluarga ini nantinya akan diinput pada aplikasi berbasis digital yang kemudian ini akan menjadi dasar pelaksanaan pelayanan di seluruh Indonesia.

“Kemudian yang akan diperiksa bukan hanya yang kita keluhkan sakitnya. Sebagai contoh apabila ada seorang pasien yang berumur di atas 15 tahun dengan keluhan sakit gigi dan berobat di puskesmas maka dia tidak hanya sekedar dilayani oleh dokter gigi dan mendapatkan obat tapi akan dilakukan skrining secara menyeluruh dalam semua sistem dan nanti dalam pemeriksaan EKG yang wajib juga pemeriksaan laboratorium maka akan tergambar status kesehatan pasiennya,” terang Kadinkes Anang.

Kemudian yang kedua, Anang juga mengharapkan untuk layanan rujukan rumah sakit yang ada di provinsi Gorontalo ini telah ada ditetapkan layanan prioritas dan diharapkan seluruh rumah sakit yang ada di provinsi Gorontalo dapat memberikan layanan yang canggih di rumah sakit yang masuk dalam roadmap pengembangan Kemenkes ini.

“Jadi ke depan diharapkan semua pasien yang ada di provinsi Gorontalo ini bisa terlayani secara menyeluruh dan kalau perlu tidak ada lagi yang keluar provinsi,” pungkasnya.(*)

 

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button