BOALEMO, goinfo.id — RSUD Tani dan Nelayan melakukan kunjungan resmi ke Sekolah Luar Biasa (SLB) dalam rangka persiapan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait penyediaan layanan penerjemah bagi pasien penyandang disabilitas.
Kunjungan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada kelompok rentan, khususnya pasien dengan keterbatasan komunikasi.
Direktur RSUD Tani dan Nelayan, dr. Rahmawaty Dai, M.Kes., menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memastikan semua pasien, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan akses yang sama terhadap layanan kesehatan berkualitas.
“Kami ingin memfasilitasi para pasien penyandang disabilitas, terutama yang memiliki hambatan dalam berkomunikasi, agar tetap bisa menerima layanan kesehatan dengan optimal. Dengan adanya penerjemah, kami berharap kesenjangan komunikasi antara petugas medis dan pasien dapat diminimalisir,” ungkap dr. Rahmawaty.
Dikatakan Vika, sapaan akrabnya kerjasama ini akan mencakup pelatihan khusus bagi petugas medis dalam menangani pasien disabilitas, serta penyediaan penerjemah yang dapat membantu pasien dalam proses diagnosis hingga pengobatan.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi hambatan komunikasi yang selama ini sering dialami oleh penyandang disabilitas dalam mengakses layanan kesehatan.
