BOALEMODAERAH

Kades Diloato Bantah Tudingan Pengancaman Yang dilakukan Pihaknya Kepada PT dan RI

BOALEMO, Goinfo.id Sempat dinonaktifkan menjadi Kepala Desa Diloato, Kecamatan Paguyaman, kini Anton Naki, kembali diaktifkan sebagai Kepala Desa Diloato, oleh Pemerintah Daerah.

Diketahui, Pengaktifan Kades Diloato, tersebut mendapatkan perlawanan dari sejumlah masyarakat Diloato, yang meminta kepada Pemerintah Daerah, tidak untuk mengaktifkan Kades Anton Naki tersebut.

Namun paska Pemerintah Daerah kembali Mengaktifkan kembali Anton Naki, sebagai Kades Diloato, malah Kades tersebut mendapatkan berbagai tudingan dari masyarakat.

Tudingan tersebut, dilontarkan masyarakat yang tidak menginginkan dirinya diaktifkam kembali bahwa yang mana pihak dari Kades Diloato tersebut melakukan pengancaman akan membunuh ‘RI’ alias Empi dan ‘PT’ Alias Pian Tuna.

Kepala Desa Diloato, Anton Naki, membantah tudingan yang dilontarkan kepada pihaknya tersebut yang berinisial “SG” yang mana sudah melakukan pengancaman.

“Memang benar, tidak dengan sengaja saya bertemu dengan “DO” di perbatasan Kecamatan Dulupi dan Kecamatan Paguyaman. Pada pertemuan tersebut kami bercerita bagaimana Desa Diloato, yang sangat saya cintai ini, masyarakatnya akan damai. Tak ada sama sekali cirita yang menyebutkan bahwa yang mana Sarjon Gobel, pada malam itu membawa Sajam dan akan membunuh “RI” dan juga “PT”,”ucapnya.

“Kami sama sekali tidak melakukan pengancaman kepada PT dan RI. Tudingan yang dilaporkan ke pihak berwajib dalam hal ini Polres Boalemo, itu tidak benar. Sama sekali tidak ada pengancaman ketika saya bertemu dengan “DO”,”sambung Kades Anton.

Anton Naki, mengatakan tidak mungkin seorang Sarjon Gobel merupakan sosok yang begitu santun dan panutan para pemuda yang ada di Kecamatan Paguyaman melakukan hal yang melanggar hukum.

“Sarjon Gobel beliu adalah sosok yang santun dan Idaman Pemuda Di Desa Diloato bahkan Di kecamatan Paguyaman, tidak mungkin beliau akan melakukan hal yang melanggar hukum tersebut. Sarjon Gobel tersebut diketahui memang berkependudukan di Desa Wonggahu, tapi beliau lahir dan besar, serta mempunyai Tempat Tinggal ( Rumah) Di Desa Diloato bahkan istri dan anak-anaknya tinggal dan ber KTP di Desa Diloato,”jelasnya.

Tak hanya itu, Anton Naki, menyampaikan bahwa aksi protes yang dilakukan sejumlah masyarakat terhadap pengaktifan kembali dirinya sebagai Kepala Desa itu wajar-wajar saja.

“Unras yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat yang menolak saya untuk diaktifkan kembali sebagai Kades Diloato, tersebut saya rasa wajar-wajar saja. Semua masyarakat perlu menyampaikan aspirasinya kepada Pemerintah Daerah. Pro dan kontra adalah hal alamiah dalam Desa biar bagaimana pun mereka adalah masyarakat saya, dan saya pun cinta kepada mereka dan saya sebagai manusia biasa tak luput dari kehilapan maka dari itu saya meminta MAAF Kepada Seluruh Masyrakat Desa Diloato apabila ada ketidak puasan dan rasa kekecewaan terhadap diri saya,”ungkapnya.

Tak sampai disitu, dirinya turut menyampaikam terima kasih kepada sejumlah masyarakat, atas kritikan yang diberikan kepada dirinya, semoga dengan kritikan ini Kepemimpinan saya di Desa Diloato akan menjadi lebih baik dan lebih khususnya saya akan memperbaiki diri demi masyarakat dan Desa Diloato yang sangat saya cintai.

Terakhir dirinya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Diloato, untuk sama-sama bersatu dan bergandengan tangan satu pemikiran, satu visi untuk membangun Desa Diloato emi generasi selajutnya. (*)

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button