BOALEMODAERAH

Hadiri Adat Mopotilolo di Botumoito, Ini Harapan Sekda Boalemo

BOALEMO, Goinfo.id — Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo, Dr. H. Sherman Moridu, S.Pd,MM., menghadiri adat Mopotilolo oleh Bupati Boalemo yang berlangsung di Rumah Dinas Camat Botumoito.

Saat diwawancarai awak media usai acara tersebut, Sekda Boalemo, Sherman Moridu, menyampaikan pelaksanaan adat Mopotilolo oleh Bupati Boalemo ini sebagai kegiatan tata acara peradatan yang dilaksanakan, Selasa (04/01/2022).

“Dalam rangka sebagai pemimpin Negri yang memasuki wilayah itu, sebelum melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat harus diawali dengan adat Mopotilolo ini,”jelasnya.

“Adat Mopotilolo ini sebagai penghargaan pertama seorang olongia atau seorang pembesar Negri yang akan berkunjung kewilayah kekuasaannya setelah dilantik itu harus diambil dengan adat Mopotilolo. Tujuannya itu sebagai Po’ota atau sebagai pemberitahuan bahwa Bupati Anas Jusuf, sudah menjadi Bupati,”sambung Sekda Boalemo.

Kata Sherman, setelah adat Mopotilolo ini sudah diperkenankan beliau sebagai Bupati untuk melaksanakan aktivitas pemerintah, pembangunan serta pelayanan terhadap masyarakat disetiap desa diwilayah yang telah dikunjungi yang diambil dengan adat Mopotilolo.

“Insyaallah ini akan berlangsung di semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo, karena itu merupakan simbol adat kita ‘uduluwo limo pohala’a’ apalagi Boalemo sebagai Layi Hidiya yang artinya ada penonjolan tersendiri contohnya kita duduk saja masih dengan cara bersilah. Kita satu-satunya di Provinsi Gorontalo yang masih menghargai adat sejak awal perjanjian ‘Popa Eyato’ kita yang masih duduk bersilah dan tak ada satupun yang duduk di kursi,”ungkapnya.

Terakhir dirinya berharap, agar kegiatan seperti ini dijadikan contoh sebagai kepada generasi berikutnya serta kita ikuti hikmah dan adat daripada adat itu penuh dengan etika dan tata krama.

“Jika hal itu kita aplikasikan dengan kehidupan kita sehari-hari maka hidup kita akan nyaman contohnya saja hanya dengan menyuguhkan minuman saja harus dipermaklumkan. Betapa tingginya menjaga harkat, martabat etika dan tata krama bahkan seorang pembesar Negri begitu di jaga oleh Apitalawo yang artinya Kapten Laut, karena dulunya terbuka alam itu berasal dari laut sehingganya yang menyambut Pembesar Negri tadi itu disebut Apitalawo,”beber Serman.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button